Satu
pengalaman bertambah lagi, yey! Lagi-lagi hobi-ku yang suka mencari pengalaman
baru dengan seluruh rasa percaya diri yang ada terjadi hari ini setelah sekian
lama tak mengikuti lomba-lomba semacam ini. Tak ada persiapan sama sekali,
mengikuti sebuah audisi film kolosal bersama teman seperjuangan dari SMP yang
bernama Lia Anggraini Glebova Dos Santos Alviero Alexander Lewis *namanya masih
panjang*.
Bertempat
di Universitas Merdeka Surabaya. Kami berdua naik bis ke arah Surabaya janjinya
jam 5 akhirnya jam 6. Biasalah orang Indonesia. Tanpa tahu tempat lokasi,
akhirnya sampai juga setelah tawar menawar dengan tukang becak yang ada di
sebelah Royal Plaza. Sampai Unmer, banyak kejadian memalukan yang kami lalui. Mulai
dari numpang nyolokin catokan di ruang kampus, sampai numpang ngeprint formulir
audisi di kantor kampus -_____- untung mas-mas yang jaga baik-baik. Katanya audisi di mulai jam 10, tapi para
artis baru datang jam setengah satu. Saat waktu menunggu itulah aku menemukan
teman baru, namanya Frima yang datang dari Cirebon dan Didin yang datang dari
Sidoarjo. Didin, dia adalah seorang teman yang sangat sangat lucu! Dia
laki-laki, tubuhnya gendut, setu detik pun dia tak bisa berhenti bicara, ia
senang memanggil kami dengan sebutan beb, say, cin -_-. Ada saja yang keluar dari
mulutnya yang membuat aku dan teman-temanku tertawa akan ceritanya. Sedangkan Frima
adalah gadis baik hati yang juga nggak jaim-jaim seperti kebanyakan anak
lainnya ketika baru kenalan. Kami baru saja saling mengenal, entah kenapa sudah
membuat grup yang namanya Trio Pong Pong karena sudah merasa sangat akrab satu
sama lain <3 saking nggak tau malunya, mereka juga yang menjodoh-jodohkan ku
dengan salah satu peserta bernama Hadi karena Hadi suka caper dan meminta nomor
hape, of course ak tak memberikannya nomor hapeku. Tapi aku tak bisa menolak
ketika dia meminta pin bb, daripada dia mengganggu terus lebih baik kuberikan.
Sebelum audisi di mulai, para peserta dan
panitia melakukan berbagai serangkaian kegiatan dahulu mengenal tentang apa itu
Sira Gajah Mada dan lain-lain mulai dari upacara, persentasi, sampai nyanyi
bersama. Setelah itu barulah audisi
dimulai sekitar pukul setengah tiga sore, padahal aku sudah sampai tempat itu
pukul delapan pagi -____- seperti audisi-audisi sebelumnya, hanya disuruh
akting dan menunjukan bakat. aku tak berharap apapun pada audisi ini karena
memang aku hanya suka mengikuti hal-hal seperti ini sejak dulu. Menang kalah
lolos nggak lolos yang penting prosesnya.
Disitu, artis senior seperti Jajang C.
Noer, Ray Sahetapy dan lain-lain lah yang menjadi dewan juri. Yah mereka baik
sekali, sangat ramah tamah dan memotivasi. Saking ramahnya sampai-sampai ada
yang menggombal dan berkata “bidadari turun dari langit.” kepadaku. Lalu senior
Jajang C. Noer berkata, “Jangan percaya dengan gombalan lelaki, itu hanya
tipuan.” Ya, itu benar sekali.
Berkali-kali
aku berfoto bersama dengan mereka para senior sampai mendapatkan hasil foto
yang paling bagus tapi hasilnya nggak ada yang bagus karena kamera yang tidak mendukung.
Bahkan saat hendak pulang, mereka yang ada di dalam mobil menyapa sambil
melambaikan tangan saat mobil melaju melaluiku dan temanku yang sedang menunggu
angkot lewat. Saat itu juga aku berpisah dengan Didin dan Frima, sedih rasanya.
Sebelum berpisah dengan mereka, masih saja Didin membuat kelucuan. Dia memperkenalkan
adiknya, menjodoh-jodohkan adiknya yang masih berumur 21 tahun dan padahal status
adiknya sudah punya pacar, sedangkan Didin sendiri umur udah 23 tahun dan belum
punya pacar.
Sekian cerita ini, akan berlanjut dicerita
berikutnya :L
0 comments:
Post a Comment